Buntut pencapresan Jokowi yang telah ditetapkan
resmi oleh PDIP, tampaknya membuat capres Gerindra, Parbowo Subianto kecewa
berat, dan menganggap Megawati ingkari janji pada kesepakatan, “Batu Tulis.”
Menurut Wakil Ketua Umum Gerindra,
Fadli Zon, jika Prabowo Subianto kecewa berat dan menganggap Megawati
mengingkari janjinya pada kesepatan yang pernah mereka buat di Batu Tulis,
Bogor itu sangat wajar, dalam rilis pers Minggu (16/03). Menurut Fadli Zon,
kesepakatan Batu Tulis itu dihadiri oleh dirinya, Prabowo Subianto, dan Hashim
Joyohadikusumo, sementara dari kubu PDIP dihadiri oleh Megawati Soekarnoputri,
Pramono Anung dan Sabam Sirait. Meski akhirnya draft perjanjian tersebut ditandatangani
di rumah Megawati di Jakarta.
Kekecewaan Prabowo pada pencapresan
Jokowi tersebut jelas terlihat pada pernyataan Fadli Zon, yang menegatakan, "Kalau kita bisa berbahasa Indonesia
yang baik dan benar sudah tahu lah, itu jelas sekali. Tidak bisa
diinterpretasikan macam-macam."
Fadli Zon
menegaskan, pada dasarnya perjanjian tersebut dibuat setelah melalui proses
komunikasi yang panjang dan merupakan komitmen politik yang jelas, maka ia
mengganggap sangat wajar jika Prabowo kecewa dan menganggap Megawati
mengingkari janjinya sendiri. "Walaupun kalau dibicarakan baik-baik, kalau
tidak bisa dipenuhi ya bisa saja terjadi kesepakatan baru. Itu tidak pernah ada
proses komunikasi politik yang saya kira ini membuat Pak Prabowo kecewa, bohong
sebagai manusia dia tidak kecewa," tandas Fadli.
Pencapresan Jokowi yang tiba-tiba
tersebut, memang telah membuat partai-partai lain tampaknya harus mengubah
strategi politik mereka. Pasalnya popularitas Jokowi di masayarakat, merupakan
kuda hitam dalam percaturan politik Indonesia, yang sampai saat ini masih sulit
ditandingi oleh politikus manapun, mengacu pada puluhan survei politik yang
telah dilakukan selama ini.
Author: Google Plus
0 komentar:
Posting Komentar