Kamis, 05 Juli 2012

Kekuatan Sosial Media Paksa Kapolri Minta Maaf


Kekuatan Sosial Media kini tak bisa lagi dianggap enteng oleh para pejabat | Media Indonesia Update



Karena kekuatan sosial media pula Kapolri dipaksa meminta maaf kepada publik, terkait  kasus yang menimpa Sherlita Stephanie atau Lita, yang hampir menjadi korban pemerasan oknum polisi.



Pernyataan Kapolri tersebut baru saja dilontarkan Sabtu pekan lalu (23/06) di RS Polri, Kramat Jati. "Sekarang kalau ada hal-hal yang mengganggu masyarakat, tentu saja saya mohon maaf. Tapi semua itu demi keamanan dan kenyamanan masyarakat," ujar Timur Pradopo.

Meski tidak secara spesifik Timur Pradopo meminta maaf kepada Lita yang nyaris menjadi korban jebakan oknum polisi jahat. Namun Kapolri menegaskan bahwa razia yang kerap di gelar pada malam hari justeru untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada masyarakat.

Kekuatan Sosial Media di era internet


Disinilah kekuatan sosial media berbicara, seperti diketahui, kasus Lita menjadi ramai diperbincangkan dan menuai protes masyarakat di Twitter, yang pada akhirnya menarik perhatian banyak media massa untuk mengekspos berita tersebut.


Hal ini tak akan mungkin terjadi di era sebelum booming internet dan situs jejaring sosial. 

Dimana kekuatan sosial media tidak ada, bahkan saat itu boleh dibilang masyarakat belum mengenal situs sosial media sama sekali. 

Mulut masyarakat seolah dibungkam oleh aparat-aparat nakal, dimana ketika seseorang diperlakukan semena-mena, dia tak tahu harus berbicara kepada siapa dan kemana !  



0 komentar:

Posting Komentar